Monday, July 26, 2010

LINTAS BUDAYA SURABAYA 2010

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera dan salam 1 Malaysia.

Seramai 22 orang staff Korporat bertolah ke Surabaya melalui LCCT untuk membuat persembahan sempena Lintas Budaya Surabaya 2010.

Sedang 'check in' di LCCT jam 8.30 malam.

Penantian yang memboringkan, 'flight delay' kul 11.00 baru terbang.

Hotel Singgasana tempat penginapan yang selesa, biliknya luas ada bathtub lagi.

Sedang menunggu bas untuk lawatan pada hari kedua di hadapan Hotel Singgasana

Dalam bas Pariwisata ke Jambatan Merah Plaza untuk warm-up shopping

Makan tengahari di Ria Galeria

Lepas makan semua ketawa, dah kenyang la katakan.

Makan malam hari kedua di Dewa-ndru, siap ada hiburan jalanan

Hari ketiga kami bertolak ke BG Junction Plaza untuk membuat Gladi Bersih (Rehearsal).

Pemuzik sedang membuat 'sound check' semasa Gladi bersih di BG Junction Plaza

Makan tengahari di Restoren Sarkies Hotel Majapahit

Persembahan pertama di BG Junction Plaza

Pengacara sedang menemubual 'Uda' Ketua Muzik MBSA

Bergambar bersama wakil Walikota Surabaya berdiri dua dari kanan selepas persembahan
Makan malam di Restoran Baba dan Nyonya Surabaya

Di luar Restoran Baba dan Nyonya

Gladi Bersih di Balai Kota, Taman Surya, Surabaya

Gladi Bersih untuk persembahan kali kedua di Taman Surya

Di pejabat Walikota Surabaya

Berlegar-legar di luar Taman Surya semasa Gladi Bersih (Dalam taman panas terik)

Persembahan di malam kedua di Taman Surya Surabaya

Artis sedang membuat persembahan di Taman Surya

Bapak bambang, Walikota Surabaya berucap menutup Lintas Budaya Surabaya 2010

Selepas persembahan kali kedua di Taman Surya

Bergambar bersama Cak dan Ning selepas persembahan di Taman Surya

Sebahagian peserta bergambar bersama Bapak Bambang Wali Kota Surabaya dan isteri

Bapak Fahmyie, Bapak Shahrul dan Ibu Nani sedang menyampaikan cenderahati kepada Bapak Bambang, Wali Kota Surabaya

Menunggu untuk 'check in' di Bandara Juanda, Surabaya. Semua happy sebab nak jumpa suami, isteri dan tunang serta teman lelaki.

Alhamdulillah kami dalam rombongan seramai 22 orang kakitangan Jabatan Korporat telah selamat pulang ke Shah Alam semalam 25 Julai 2010 jam 4.30 petang dan 11.30 malam dengan menaiki pesawat QZ7613 (19 orang) dan pesawat QZ7615 (3 orang) melalui LCCT.

Sepanjang berada di sana kumpulan kami telah membuat dua kali persembahan iaitu di BG Junction Mall bermula jam 4.00 petang waktu Surabaya 23 Julai 2010 dan persembahan kedua bermula jam 8.00 malam waktu Surabaya 24 Juali 2010 di Taman Surya, Balai Kota Surabaya di hadapan pejabat Wali Kota Surabaya (lebih kurang macam Dataran Kemerdekaan Shah Alam la).

Petikan dari akhbar Surabaya Post mengenai Lintas Budaya ini.

Surabaya Gelar Festival Lintas Budaya
Sabtu, 17 Juli 2010 | 11:44 WIB


Surabaya – Festival Seni Lintas Budaya (Cross Culture Festival) 2010 dimulai. Acara tahunan ini diselenggarakan Pemkot Surabaya dan merupakan yang keenam kalinya.

Pembukaan akan dilaksanakan Sabtu (17/7) di Exhibition Centre Lantai 6 Galaxy Mall Surabaya ditandai dengan pemukulan bedug Walikota Surabaya Bambang DH. Dalam pembukaan diwarnai dengan cucuk lampah Bujang Ganong dan penari Reog dan paduan suara dari SMA Katholik St. Louis. Festival ditutup di balai kota, Sabtu (24/7) mendatang.

Dalam penyelenggaraan ini pemkot bekerjasama dengan komunitas seni di Surabaya guna melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional dari kota-kota di dalam maupun luar negeri. Tema yang diangkat kali ini ’Semangat Bersatu dalam Keragaman Budaya’.

Humas Pemkot Surabaya, Nanis Chairani, mengatakan, acara ini untuk memperkuat kerjasama antara daerah-daerah di Indonesia maupun dengan negara lain, khususnya di bidang seni budaya. “Acara ini sudah menjadi agenda tahunan dan diharapkan mampu menyerap wisatawan domestik maupun luar negeri,” katanya, Sabtu (17/7).

Menurutnya, ada 22 kota yang ikut serta dalam Festival Seni Lintas Budaya kali ini. Secara rinci, pesertanya dari 8 kota dari 6 negara, antara lain Qhuangzhou dan Xiamen (China), kota Negeri Sembilan – Shah Alam (Malaysia), Busan (Korea Selatan), India, Belanda dan Brunei Darussalam.

Sedangkan 14 kota di Indonesia di antaranya dari Manokwari (Papua), Bengkulu, Denpasar, Padang, Pontianak, Balikpapan, Kotabaru Pulau Laut (Kalsel), Serdang Bedagai (Sumut), Jakarta Utara, Kota Waringin Timur (Kaltim), Bangka Belitung, Tanjung Jabung Barat (Jambi), Manggarai (NTT), Kutai Kertanegara (Kaltim).

Festival Seni Lintas Budaya meliputi beberapa rangkaian kegiatan mulai dari pembukaan festival, pagelaran kompetisi seni, work shop dan pagelaran pertunjukkan seni. pur

Acara Minggu (18/7):

Pergelaran kompetisi seni yang menampilkan Festival Remo dan Yosakoi di Taman Bungkul Surabaya mulai pukul 07.00 – 15.00, diikuti 39 grup Yosakoi dan 13 grup Remo anak – anak dan remaja.

Acara Selasa (19/7):

Di Noctalgia Café Lounge Restoran Hallo Surabaya: Work Shop untuk memberi kesempatan berinteraksi antar masyarakat dan penikmat seni dengan penyaji dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri. Jenis tarian dan alat musik dari Padang (Sumbar), Kotabaru Pulau Laut (Kalsel), dan Balikpapan (Kaltim).

Acara Jumat (23/7):

Pergelaran pertunjukan seni di Ground Level Atrium BG Juction Surabaya:
sarana promosi untuk mengenalkan potensi seni dari berbagai daerah di Indonesia dengan menunjukkan berbagai atraksi dan suguhan tari khas daerah.

Acara Sabtu (24/7):

Di Halaman Taman Surya Surabaya dengan menampilkan sajian tari dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.


Persembahan pada malam terakhir sungguh menghiburkan dan kelihatan Bapak Walikota Surabaya begitu seronok dimana beliau turut sam bertepuk tangan semasa lagu Tepuk-tepukla tangan mari menyanyi didendangkan, dan semua pemuzik tersenyum sepanjang membuat persembahan dan menunjukkan reaksi seronok dan gembira.

Ada banyak negara yang membuat persembahan pada malam tersebut, antaranya Negeri Sembilan, Zimbabwe, India, China, Busan Korea, dan Kota-kota lain di Indonesia. persembahan tamat jam 11.30 malam WIB (12.30 WMB) sampai di hotel jam 1.00 pagi WIB (2.00 WMB), walaupun letih kami gembira sebab esok paginya jam 9.00pagi kami akan balik ke Shah Alam.

Tentang bilik penginapan okla sebab kami menginap di Hotel Singgasana di luar Kota Surabaya dan sarapannya pun ok ada berbagai pilihan, makan tengahari dan malam pun ok juga, mesti ada ikan Gurami goreng dengan tepung. dan aku dapat juga minum Jus Alpokat Coklat (Sedap banget).

Cuma tak sempat nak shopping sakan (kepada yang nak shoppingla) kerana masa begitu terhad, hanya ada satu hari saja masa yang free iaitu semasa mula tiba. Walau bagaimanapun aku tak shopping sangat, beli makanan sikit kat free duty shop airport Juanda.

Aku selsema sikit dan semuanya selamat.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sunday, July 18, 2010

MESYUARAT PENYELARASAN PROMISE

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera dan salam 1 Malaysia.

Tengahari tadi 12 Julai 2010 jam 1.10 petang aku dapat surat untuk menghadiri mesyuarat penyelarasan program PROMISE di pejabat YB Dato' Dr. Hassan Mohamed Ali EXCO Negeri Selangor di tkt 2, Bangunan SSAAS, Shah Alam. Belum pernah aku menghadiri meeting jam 1.10 petang (sape suruh jadi Pegawai Mesyuarat - nasib la : kalau meeting malam dah biasa).

Tugas MBSA masih seperti biasa iaitu sediakan bunga, tong sampah dan kawalan lalulintas. Minggu lepas 10 Julai YB Dato' Pengerusi menegur mengenai pasu bunga yang tidak berhias dengan kain dan tong sampah tidak di bekalkan. Beliau minta untuk Sabtu yang berikutnya agar dapat dibekalkan tong sampah dan pasu bunga bertutup dengan kain.

Mesyuarat di tangguhkan pada jam 2.15 petang sebab YB Dato' akan menggulung perbahasan di Dewan Undangan Negeri.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Monday, July 5, 2010

PENYELIDIKAN SEBELUM KE SURABAYA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera dan salam 1 Malaysia.

Sebelum aku mengikuti rombongan MBSA ke Surabaya pada 21 hingga 25 Julai 2010, aku sempat buat penyelidikan, dalam aku menggali aku terjumpa blog di bawah:

Bandaraya Shah Alam Sister City Kota Surabaya


HM Yousri Nur Raja Agam bin AJB Datuk Raja Labih dengan Dato' Mazalan Md.Noor (Datuk Bandaraya Shah Alam, Selangor, Malaysia)

Oleh: Yousri Nur RA MH *)


TIDAK hanya manusia dan makhluk hidup yang punya saudara. Kota Surabaya juga punya “adik perempuan” – terjemahan langsung dari “siter city”. Dalam hubungan kerjasama antarkota, sister city ini diterjemahkan sebagai “kota kembar”.

Kerjasama antarkota, baik sesama pemerintah kota di dalam satu negara, maupun dengan kota di mencanegara, biasanya disepakati karena adanya kesamaan kepentingan. Bisa berhubungan dengan kesamaan budaya, persamaan kegiatan bisnis, kesamaan dalam letak geografis dan sebagainya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, selama ini sudah menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai kota di Indonesia. Namun yang sudah ditetapkan dalam bentuk kerjasama berkelanjutan, diawali dengan Kota Seattle di Amerika Serikat, Kota Kochi di Jepang dan Kota Busan di Korea Selatan. Ke tiga kota di mancanegara itulah yang merupakan “adik perempuan” (sister city) Kota Surabaya di tahun 1990-an.

Masjid di Badaraya Shah Alam, Selangor, Malaysia (Yous-Foto)

Setelah tiga kota yang sudah resmi mengawali ikatan kesepahaman berupa MoU (Memorandum of Understanding), menyusul sembilan kota lain. Penandatangan kesepatakatan “niat” ini dikenal dengan LoI (Letter of Intent) dan joint declaration. Ke sembilan kota itu diresmikan menjadi kota kembar yang diikat dengan MoU. Peresmian ini berlangsung pada acara Sister City Forum (Forum Kota Kembar) di Surabaya, tanggal 29 hingga 31 Agustus 2005.

Delapan kota itu kemudian diikat dengan MoU, yakni: Kota Kitakyushu (Jepang), Kota Izmir (Turki), Kota Guangzhou, Kota Xiamen, Kota Kunming (Cina), Kota Cebu (Filipina), Kota Rotterdam (Belanda) dan Kota Monterry (Meksiko). Namun tidak seluruh kota-kota di mancanegara itu melanjutkan dengan penandatanganan kesepahaman atau MoU.

Kendati Surabaya sudah mendunia dan berakrab-akrab dengan kota-kota di berbagai penjuru bumi, Kota Surabaya pun sudah menjalin kemesraan dengan tiga kota di dalam negeri. Kerjasama kota setanah air itu, sudah dicanangkan dengan tiga kota, yakni Kota Jogjakarta (DI Jogjakarta), Kota Padang (Sumetera Barat) dan Kabupaten Gresik (Jawa Timur).

Shah Alam

Jalinan persaudaraan Kota Surabaya yang terbaru adalah dengan Kota Shah Alam di malaysia. Saat ini kemesraan dengan adik perempuannya (sister city) “yang cantik belia” dari Malaysia itu sedang menggebu-gebu. Kota Shah Alam resmi disebut MBSA (Majelis Bandaraya Shah Alam) atau Pemerintah Kota Raya Shah Alam yang terletak di Negara Bagian Selangor, Malaysia.

Berbagai informasi dan alat peraga sebagai pertanda ikatan Kota Kembar Kota Shah Alam dengan Kota Surabaya terletak di aula Kantor Walikota (Majelis Bandaraya) Shah Alam

Boleh dikatakan, kota kembar Surabaya yang masih baru ini benar-benar muda belia. Kota ini benar-benar “baru” dalam arti segalanya untuk sebuah kota. Sebab, kawasan kota ini didirikan di atas bekas lahan perkebunan kelapa sawit. Begitu indahnya kota yang masih baru ini , diibaratkan “gadis yang cantik belia”.

Betapa tidak, sebab secara resmi berdirinya kawasan permukiman Shah Alam ditandai dengan deklarasi tanggal 7 Desember 1978. Sedangkan statusnya sebagai Kota Raya oleh Pemerintah Negara Persatuan Malaysia baru tanggal 10 Oktober 2000 lalu. Kota Shah Alam ditetapkan menjadi ibukota Negara Bagian Selangor, pindahan dari Kuala Lumpur. Sedangkan Kota Kuala Lumpur menjadi kota otonom sebagai Daerah Khusus, ibukota dari Negara Persatuan Malaysia yang mempunyai sembilan negara bagian.

Di kota Shah Alam yang luasnya 290 kilometer persegi itulah Kerajaan Selangor yang menyandang moto wilayah “Islami” itu dikendalikan. Sehingga tdaklah mengherankan, apabila di berbagai penjuru kota, terlihat masjid-masjid besar dan indah. Bahkan, pusat administrasi Pemerintahan Persatuan Malaysia di Kota Putrajaya yang juga berada di negara bagian Selangor sangat bernuansa Islami.

Istana Perdana Menteri Malaysia mempunyai kubah seperti masjid Nabawi di Arab Saudi. Berdekatan dengan istana PM Malaysia itu berdiri Masjid Agung Putrajaya. Bukan hanya itu, berbagai kantor pemerintahan pun banyak yang mempunyau atap berkubah seperti masjid. Salah satu di antaranya yang cukup besar adalah Istana Kehakiman (Kementerian Kehakiman) Malaysia.

Guru Berguru

Perlu dipartanyakan, apakah untung-ruginya Surabaya menjalin kerjasama kota kembar dengan Kota Shah Alam di Malaysia itu? Ternyata ada. Bahkan cukup mengasyikkan. Ini terungkap saat rombongan wartawan Surabaya berkunjung ke Malaysia, akhir April 2010 lalu. Sebuah pernyataan tulus disampaikan oleh Walikota atau disebut Datuk Bandar Shah Alam bernama Dato’ Mazalan Md.Noor, bahwa mereka akan berguru kepada Kota Surabaya. Banyak pengalaman dari Kota Surabaya yang sudah berusia 700 tahun lebih itu yang perlu kami jadikan pelajaran, katanya.

Dato' Mazalan Md.Noor diwawancarai para wartawan dari Surabaya di Kota Shah Alam

Timbalan Datuk Bandar atau Wakil Walikota Shah Alam, Mohtar Hani, menambahkan, kota Shah Alam yang belia ini akan belajar kepada buyutnya yang sudah berusia 717 tahun pada tanggal 31 Mei 2010 ini. “Kami ingin tahu bagaimana Kota Surabaya memelihara kota, memelihara budaya, mengatur penduduk yang jumlahnya hampir tiga juta orang itu. Bahkan penduduk Surabaya di siang hari bisa mencapai enam juta orang, karena banyak penduduk sekitar bekerja di Surabaya”, ujarnya.

Kepala Bagian Kerjasama atau Pengarah Korporat Pemerintah Kota Shah Alam, Puan Hj.Asmah Mohd Zin, memaparkan sejarah dan perkembangan Kota Shah Alam dari dulu hingga sekarang. Bahkan rencana jangka menengah dan jangka panjang pun diungkap secara rinci.

Nah, sebagai Kota “baru dan modern”, Kota Shah Alam memang beda dengan kota-kota lama. Kota ini dibangun dengan tekad sebagai kota “tercanggih di dunia”. Kota dengan menggunakan piranti-piranti teknologi mutakhir.

Wartawan Surabaya foto bersama Timbalan Datuk Bandar Bandaraya Shah Alam Dato Mohtar Hani di MBSA

Kota Shah Alam akan menjelma sebagai pusat Hi-Tech yang disebut MSC (Multimedia Super Corridor). Bandaraya Shah Alam nantinya akan sama dengan kota Hi-Tech di San Francisco, Amerika Serikat, kata Direktur MSC, Eu Hong Chew saat wartawan berkunjung ke kantornya.

Sebagaimana kita ketahui, berbagai perusahaan Hi-Tech lahir di Ngarai Silikon (Silicon Valley), yakni julukan untuk kota di kawasan San Francisco. Sebut saja misalnya perusahaan yang menguasai dunia maya, internet, seperti: Google, Yahoo, Apple, Intel, e-Bay, Adobe, Hawlett-Pakkart, Cisco dan masih banyak lagi.

Jadi, ujar Hong Chew, Shah Alam akan menjadi kota berteknologi tinggi seperti Santa Clara, San Jose, Palo Alto, Sunnyvale dan kota lain yang berada di San Francisco Selatan, Amerika Serikat itu.

Ruang Informasi dan Teknologi (IT) di salah satu rumah susun di kota Shah Alam

Tahapan Shah Alam dan beberapa kota di Selangor menjadi kota berteknologi canggih sudah terlihat. Tampilan mewah dan rapi jalur kota, bangunan, fasilitas dan utilitas, serta infrastruktur sudah terlihat. Kota Putraja dan Cyberjaya sebagai sebuah kenyataan yang bukan hanya mimpi.

Salah satu contoh yang ada, jika diperhatikan secara seksama adalah perangkat teknologi berupa kamera pengintai yang ada di setiap persimpangan jalan dan tempat tertentu. Kabel-kabel listrik, telepon, saluran air minum dan gas, semuanya berada di bawah tanah. Tidak ada pemandangan yang semrawut seperti kabel lestrik, telepon, dan pipa air minum seperti di Surabaya. Lampu-lampu taman, jembatan dan bangunan serba seni dan artistik.

Sekretaris Kota Surabaya, H.Sukamto Hadi,SH saat melepas keberangkatan rombongan wartawan Pokja Pemkot Surabaya, mengatakan, memang benar walaupun Kota Shah Alam itu masih muda belia, tetapi kita pun layak “berguru” ke sana. Penataan kota dan pengelolaan teknologi informasi yang serbacanggih itu adalah salah satu di antara yang dijadikan nota kesepahaman antara Kota Surabaya dengan Kota Shah Alam. Tidak ada salahnya, kita yang dijuluki “kota tua” ini berlajar dari “kota muda” yang pintar dan cantik itu, katanya.

Banyak hal yang bisa diperoleh dari Kota Shah Alam sebagai kota kembar Surabaya. Tidak hanya penataan kota berteknologi, tetapi juga penataaan bangunan, rumah , tempat usaha, sarana dan prasarana yang terpadu.

Memang, ujar Datuk Mohtar Hani, warga kota Shah Alam tergolong “tidak ada yang miskin”. Sebab, standar hidup warga kota dua kali lipat di atas rata-rata warga Malaysia pada umumnya. Pemerintah Kota Shah Alam dan negara bagian Selangor menetapkan standar penghasilan minimal 1.500 ringgit Malaysia per-orang. Padahal untuk wilayah negara Persatuan Malaysia yang terdiri sembilan negara bagian masih RM 750 atau 750 ringgit Malaysia. Kecuali itu, Pemerintah Kota bertanggungjawab atas kesehatan dan pendidikan warga kotanya. Salah satu sumber dana yang cukup bagus adalah dari Zakat yang dikelola oleh Amil yang berada di bawah pemerintah.

Rumah Susun

Puspasari staf Humas MBSA berpose di depan Kondominium atau rumah susun di Bandaraya Shah Alam

Di Kota Shah Alam, tidak ada gelandangan dan pengemis. Seluruh penduduk mempunyai rumah yang disediakan oleh Pemerintah Kota Shah Alam dan raja Kerajaan Selangor. Penataan rumah-rumah penduduk sudah diantisipasi sejak awal. Selain rumah-rumah biasa bagi yang berpendapatan tinggi, bagi awam – sebutan untuk masyarakat umum – disedikan rumah susun dengan berbagai tipe.

Ada yang disebut kondominium – rumah flat seperti apartemen mewah – dan ada yang sedehana. Namun sesederhana rumah keluarga di rumah susun itu, satu unit keluarga menempati tiga ruangan. Masing-masing satu kamar untuk kepala keluarga, untuk anak, ruang tamu dan satu kamar pembantu dengan dapurnya. Di samping ada tangga, juga dilengakapi dengan lift. Di setiap blok rumah susun di bagian bawah ada tempat parkir mobil dan sepedamotor, Di samping itu, tersedia toko kebutuhan tumahtangga dan dilengkapi pula dengan ruangan wartel dan warnet.

Suasana di sekitar rumah susun atau kondominium itu sangat asri dengan pertamanan dan lingkungan dengan fasilitas saluran pematusan, listrik, air, gas, telepon dan tempat berolahraga yang tertata rapi.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, ternyata di Kota Shah Alam ini jumlah gedung sekolah mulai tingkat pendidikan anak usia dini, Play Group, TK, SD, sekolah menengah sampai perguruan tinggi cukup banyak. Bahkan melebihi dari jumlah kebutuhan warga Kota Shah Alam sendiri. Dengan demikian, maka tidak sedikit warga dari daerah lain, bahkan mancanegara menuntut ilmu di kota Shah Alam, Selangor ini. Walaupun pada umumnya warga memiliki kendaraan pribadi, tetapi murid dan siswa berangkat dan pulang sekolah menggunakan bus sekolah yang disedikan pemerintah secara gratis

Nah! Kota Surabaya, mempunyai kesamaan kepentingan dengan kota Shah Alam ini. Ada hal-hal yang positif bisa dilakukan dalam hubungan antarkota. Bahkan, Shah Alam berfungsi sebagai pintu gerbang informasi tentang Kota Surabaya. Dari kota Shah Alam yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara itu, mereka mengenal dan tahu tentang Kota Surabaya Apalagi dengan adanya penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Juanda, merupakan satu jembatan udara yang menguntungkan ke dua kota kembar ini.

Dalam hal pelayanan, Datuk Bandar Shah Alam, Dato Mazalan Md.Noor, sejak tahun lalu mencanangkan kampanye “senyum dan salam” yang wajib hukumnya untuk seluruh “kakitangan” (sebutan untuk pegawai) Kota Shah Alam. Kampanye senyum dan salam ini merupakan kesinambungan dari kampanye “budaya kerja cemerlang” sebelumnya.

Sebenarnya, masih banyak dan panjang cerita dan pengamatan yang dilakukan di negara jiran ini. Namun keterbatasan ruangan ini, terpaksa mengakri laporan ini. ***

*) Yousri Nur Raja Agam MH adalah wartawan Surabaya yang berkunjung ke Bandaraya Shah Alam, Selangor, Malaysia tanggal 20-21 April 2010.

Kalu ada sesiapa yang baca dan tak faham boleh lah email saya untuk mengetahui maknanya, e-mail: ariffin@mbsa.gov.my

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.